Petani Stroberi Merugi Akibat Harga Jual Menurun
ARCOM.CO.ID ,Soreang. Pelaku usaha pertanian stroberi di Kecamatan Pasirjambu Ciwidey dan Rancabali Kabupaten Bandung mengeluhkan harga jual produk yang rendah akibat banyak industri yang beralih mengimpor stroberi, sehingga serapan pasar menjadi berkurang.
Selain itu di kalangan petani stroberi tidak ada standar harga jual produk, sehingga banyak yang banting harga.
Saat ini produksi pertanian stroberi di tiga wilayah tersebut terbilang bagus.
Ketua Kelompok Tani Sugih Mukti Mandiri Desa Sugih Mukti Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung Riswan Buhori mengatakan, masalah yang dihadapi petani saat ini adalah serapan pasar yang rendah dan harga jual yang murah.
“Alhamdulillah produksi mulai bagus, tapi serapan pasar rendah, otomatis harga jual juga ikut rendah,” kata Riswan Buhori, Rabu, (27/9/2017).
“Suplai dan demand tidak seimbang, kondisi ini terjadi lumayan lama,” ujar Riswan Buhori.
Menurut Riswan Buhori, dalam sehari stroberi yang dipasok dari kelompok Tani Sugih Mukti Mandiri ke industri bisa mencapai 12 ton, namun saat ini menurun hingga 2 ton perhari.
Sedangkan untuk pasar eceran, dari perminggu mencapai 3,5 ton, kini anjlok hanya 1,5 ton.
Riswan Buhori menuturkan, produksi stroberi di kelompok tani yang beranggotakan 120 orang ini, dengan luas lahan 40 hektar menghasilkan antara 25 hingga 30 ton perhari.
Namun, jumlah lahan pertanian di kelompoknya telah menyusut menjadi sekitar 10 hektar akibat kerusakan lahan.
Riswan Buhori menambahkan, harga jual stroberi saat ini, rata-rata Rp.15 ribu per kilogram untuk varietas California, dan Rp.20 ribu untuk varietas Calibre.
Meski masih ada keuntungan, harga jual tersebut sangat rendah, sebab idealnya varietas California Rp.25 ribu per kilogram dan Rp.30 ribu per kilogram untuk varietas Calibre, bahkan dahulu harga stroberi bisa mencapai Rp.70 ribu per kilogram.
Riswan Buhori berharap agar harga jual stroberi stabil, ia berharap pemerintah melakukan mediasi dengan semua petani stroberi dan para pengepul atau bandar yang ada di tiga kecamatan itu, untuk membentuk suatu paguyuban, dengan tujuan menjaga stabilitas harga. (Saifal)