Buky Wibawa Karya Guna Siap Jadi Bakal Calon Walikota Bandung

ARCOM.CO.ID ,Bandung. Anggota Komisi IV Bidang Pembangunan DPRD Provinsi Jawa Barat Dr. Buky Wibawa Karya Guna, M.Si., atau biasa disapa Buky Wikagoe siap apabila dirinya dipilih menjadi Bakal Calon Walikota Bandung.

Hal ini diungkapkan Buky Wikagoe saat ditemui para awak media di acara Khitanan Anak DPD Partai Gerindra Provinsi Jawa Barat, Sabtu, (17/9/2022), di Rumah Pribadi Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Barat yang juga Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Brigjen TNI (Purn) H. Taufik Hidayat SH., MH.

“Kalau pimpinan saya meminta saya menjadi bakal calon Walikota Bandung saya harus jawab siap, tidak boleh menunjukkan keraguan, karena itu perintah,” kata Buky Wikagoe.

“Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Barat Taufik Hidayat punya kapasitas untuk menentukan siapa Cawalkot Bandung,” ujar Buky Wikagoe yang juga Sekertaris Fraksi Partai Gerindra Persatuan DPRD Jabar.

Saat ditanya ditanya motivasi utama Buky Wikagoe ingin mencalonkan lagi sebagai Walikota Bandung setelah pada 2018 pernah mencoba hal yang sama, Buky mengatakan, dirinya adalah orang Bandung, lahir di Bandung, berkarir di Bandung, mengabdi di Bandung, dan sekarang jadi anggota DPRD Provinsi Jawa Barat.

“Saya dapilnya dari Kota Bandung dan Cimahi, jadi, saya akan mencoba mendedikasikan hidup saya untuk kota Bandung,” ujar Buky Wikagoe yang juga kakak dari penyanyi Nicky Astria.

“Asal tahu saja, saya sejak masa kampanye sampai sekarang masih terus keliling, ke ‘pedalaman’ Bandung,” ungkap Buky Wikagoe.

Lebih lanjut Buky Wikagoe mengatakan, dirinya paling sering masuk ke ‘pedalaman’ Kota Bandung, “Selama ini kota Bandung hanya dilihat dari struktur luar saja, dan jarang sekali orang yang mau masuk ke lapisan dalam, ternyata kehidupan masyarakat di sana masih banyak yang susah,” ujarnya.  

Buky Wikagoe menambahkan, di ‘pedalaman’ kota Bandung masih banyak ditemukan rumah yang tidak layak huni, dan dirinya terus memperjuangkan bantuan untuk program Rumah tidak layak huni atau Rutilahu khususnya untuk warga Kota Bandung.

“Saya terus mengontrol, memonitor proses bantuan Rutilahu bagi warga di Kota Bandung khususnya, walaupun masih sangat terbatas jumlahnya, tapi terus saya perjuangkan, karena tempat tinggal merupakan kebutuhan mendasar,” tegas Buky Wikagoe, “Kita sebagai manusia disamping sandang dan pangan, butuh tempat berteduh,” ujarnya.

Ketika ditanya tentang sedikit evaluasi kinerja Wali Kota Bandung saat ini Yana Mulyana yang dilantik sejak 22 April 2022 lalu untuk sisa masa jabatan 2018-2023, Buky Wikagoe secara diplomatis mengatakan, Partai Gerindra telah memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada siapapun yang maju menggunakan partai ini,

“Jadi, kita mempercayakan hal itu, tentu saja kita berharap orang yang dipercaya partai untuk menjadi kepala daerah harus betul-betul bertanggung jawab atas pendelegasian partai,” tegas Buky Wikagoe

“Walaupun ketika ia menjadi kepala daerah ia menjadi milik semua golongan, intinya kita mengharapkan catatan sukses untuk siapa pun kepala daerah dari Partai Gerindra,” kata Buky Wikagoe.

Mengenai visi dan misi apabila Buky Wikagoe menjadi Bakal Calon Walikota Bandung, Buky mengatakan, sebagai orang Bandung dirinya mengerti tentang  perjalanan Kota Bandung dari masa ke masa.

“Ketua DPD Partai Gerindra Jabar Taufik Hidayat sering mengatakan dulu kota Bandung punya julukan Paris van Java, Bandung Kota kembang, kota yang asri, indah, dan berudara sejuk, sekararang ini Taufik Hidayat dan kita sepakat melihat Bandung sekarang kumuh, dimana-mana banyak vandalisme dan terlalu banyak coretan-coretan di berbagai sudut kota,” ungkap Buky Wikagoe.

“Tadi pagi saya bersama kawan-kawan tentu dengan arahan Taufik Hidayat, ikut program bebersih Kota Bandung dengan membantu semampu kami,” kata Buky Wikagoe.

Bucky Wikagoe yang juga Ketua Sekolah Tinggi Musik Bandung (STMB), menekankan soal Bebersih Kota Bandung, “Saya harus katakan perlu ada tambahan ‘beberesih Kota Bandung’, itu harus ada kata ‘Tanpa Henti’, karena memang sepanjang Jalan Asia Afrika itu penuh dengan coretan-coretan,” ungkapnya.

“Kini saatnya mengajak seluruh elemen masyarakat kota Bandung bersama-sama menjaga agar Bandung ini indah,” kata Bucky Wikagoe.

Bucky Wikagoe menambahkan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sering menyampaikan hal yang sama, seperti kerap diucapkan Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Barat Taufik Hidayat bahwa kota Bandung ini indah, “Harapannya sebagai ibu kota Jawa Barat, dan sebagai etalase Jawa Barat, Bandung harus mampu menjaga keindahannya,” ujarnya.

“Karena itu kami bersedia berkolaborasi dengan seluruh elemen masyarakat, seperti yang tadi dilakukan bersama Sekda Kota Bandung, hingga ke warga di tingkat RT, RW, Kelurahan, dan Kecamatan, maka kami berpartisipasi aktif dalam gerakan ‘Beberesih Kota Bandung,” kata Bucky Wikagoe.

Lebih lanjut Bucky Wikagoe mengatakan, kota Bandung dikenal sebagai kota seni atau kota heritage, “Pemikiran Bandung city of art harus diimplementasikan secara nyata, harus ada sentuhan yang ‘nyeni’ di lapangan, dan dimengerti warga,” ujarnya.

“Belum lagi ada beban lain untuk kota Bandung, yaitu sebagai kota pendidikan, kota mode atau fesyen, kota kuliner, kota musik, dan kota ekonomi kreatif, semua itu harus berasa,” tegas Bucky Wikagoe.

“Maka yang dibutuhkan kota Bandung adalah sentuhan city of art, buat saya sebuah kota seni harus ada penataan khusus, soal penataan di mata saya persisnya masih harus dan masih bisa kita kembangkan bersama melalui berbagai hal dan kegiatan,” ujar Bucky Wikagoe.

“Intinya mengurus kota Bandung itu harus punya cita rasa yang tinggi, kita tahu Bandung telah menjadi pusat pendidikan, kebudayaan, ekonomi kreatif, dan kita tahu SDM-nya sangat banyak,” kata Bucky Wikagoe.

“Persoalannya tinggal kita mau tidak berkolaborasi dan membangun kesadaran bersama, contohnya bila kita memakai cara kembali seperti dulu ala Paris van Java, kota Bandung seharusnya saat ini dengan kemajuan zaman dan tekonogi, pengertian Paris van Java yang modern itu harus berasa di masyarakat, lebih indah dan sejuk, karena taman seharusnya tidak sekedar indah saja, namun juga membahagiakan kita,” ujar Bucky Wikagoe.

Berbicara lebih dalam soal taste dalam Bandung as city of art yang diakui amat berunsur subyektif Buky Wikagoe mengatakan, salah satunya harus ada model, “Ini pernah dicontohkan oleh Ridwan Kamil, contohnya membenahi taman-taman,” ujarnya.

“Saya harus mengakui ini ide yang bagus, harus diapresiasi dan diteruskan, namun ada aspek pemeliharaan yang kontinyu dan harus ada keberlanjutan,” ujar Buky Wikagoe.

“Ke depan tidak boleh lagi ada sampah tercecer dimana-mana, maka harus ada penegakan hukum, trotoar ya jangan dijadikan tempat jualan, dan ketika trotoar masih ada bangku jangan sampai didiamkan, lalu bangku jadi tenda, dan jadi bangunan semi permanen, akhirnya jadi kios, nanti, semua orang mengikutinya, lalu ketika ditertibkan jadi masalah sosial,” kata Buky Wikagoe.

“Buktinya sekarang banyak terjadi karena keterlambatan aspek penerapan hukum, jadi jangan lagi terjadi hal seperti ini,” pungkas Buky Wikagoe. (BRH / HS)