CSI Laporkan Hasil Survei Bakal Calon Gubernur Jabar dan Walikota Bandung 2024

ARCOM.CO.ID ,Bandung. Lembaga Citra Survei Indonesia (CSI) berkolaborasi dengan Pusat Kajian Komunikasi Politik Indonesia (PKKPI) akhirnya melaporkan hasil survei bakal calon Gubernur Jawa Barat dan Walikota Bandung 2024, saat Temu Media, Selasa, (21/3/2023), di Kalaras Urban Town, jalan RE Martadinata No.47 (jalan Riau) kota Bandung.
Hadir dalam kegiatan ini, Direktur CSI Hermana, Direktur Eksekutif CSI Aendra Madita, dan Ketua Pusat Kajian Komunikasi Politik Indonesia (PKKPI) Gede Moenanto Soekowati.
Hasil survei CSI akhirnya menyatakan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil masih punya peluang cukup besar jika pada Pemilihan Gubernur 2024 Ridwan Kami kembali mencalonkan diri.
Hal ini ditegaskan Direktur CSI Hermana saat memperlihatkan hasil survei yang dilakukan Lembaga Citra Survei Indonesia (CSI) yang berkolaborasi dengan Pusat Kajian Komunikasi Politik Indonesia (PKKPI).
Namun apabila Ridwan Kamil tidak turun kembali pada Pilgub Jabar 2024, dipastikan banyak muncul nama-nama baru.
Survei CSI melaporkan Ridwan Kamil di urutan teratas tokoh potensial dengan hasil survei 22,5 persen, disusul Ketua DPD PDI Perjuangan Ono Surono di tempat kedua dengan 17,3 persen, dan Dedi Mulyadi (mantan Bupati Purwakarta) 11,7 persen.
Direktur CSI Hermana mengungkapkan, survei dilakukan dengan metode multi stage random sampling, wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner, dengan jumlah responden 1.200 orang dilengkapi riset kualitatif dengan margin off error lebih kurang 2,8 persen.
Pengumpulan survei data dilakukan sejak 27 Februari hingga 9 Maret 2023 di Jawa Barat.
“Petahana Gubernur Jabar Ridwan Kamil masih unggul secara potensi jika akan jadi Gubernur Jabar lagi dua periode,” kata Hermana.
Hermana menambahkan selain Pilgub Jawa Barat, CSI juga melakukan survei terhadap potensi pada Pilwalkot Bandung 2024.
Sedikitnya ada 10 nama yang masuk, tiga besar diantaranya adalah Yana Mulyana (petahana Walikota Bandung) Teddy Rusmawan (Ketua DPRD Kota Bandung) dan Muhammad Farhan (Anggota DPR RI).
CSI melaporkan, Yana Mulyana bersaing ketat dengan Teddy Rusmawan, hanya tertaut tipis sekitar 0,2 persen.
Pada survei CSI potensi keunggulan Yana Mulyana 16 persen, Teddy 15,8 persen dan Muhammad Farhan 14,5 persen, sementara isteri Ridwan Kamil, Atalia Praratya, berada di angka 8,7 persen.
“Potensi Walikota Bandung Yana Mulyana sebagai petahana cukup kuat, meski tipis elektabilitasnya,” kata Hermana.
Sedangkan hasil survei CSI untuk Pilpres 2024, CSI mengklaim Anies Baswedan begitu populer dan sangat diinginkan untuk menjadi Presiden RI 2024-2029.
“Survei kami di Capres nama Anies Baswedan tak bisa dibendung, mantan Gubernur DKI Jakarta ini di Jabar begitu populer dan sangat diinginkan untuk Capres 2024,” kata Hermana.
“Kita tahu bahwa baru Anies yang kini secara kasat mata sudah siap maju dan sudah ada tiga partai yang mengusung yakni, Partai Nasdem, PKS, dan Partai Demokrat,” ujar Hermana.
“Untuk Capres ada nama Prabowo Subianto yang kini menjabat Menteri Pertahanan RI, namun nama Prabowo di Jabar berada di urutan kedua beda sekitar 4 persen dengan Anies,” pungkas Hermana.

Sementara Ketua Pusat Kajian Komunikasi Politik Indonesia (PKKPI) Gede Moenanto Soekowati mengatakan, berdasarkan hasil survei, kandidat Walikota Bandung dan Gubernur Jabar yang akan datang masih didominasi calon petahana.
Tingkat keterpilihan atau elektabilitas petahana menurut Gede masih cukup baik meski hasilnya tipis, dan pastinya akan ada para pendatang baru.
”Sedangkan soal Capres dalam survei belum bicara pasangan, kita baru lakukan siapa pontensi Capres 2024 yang diinginkan oleh masyarakat untuk saat ini,” kata Gede Moenanto.
“Nama Anies Baswedan inilah yang sangat populer yang kini dikenal sebagai mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies sangat disambut banyak publik Jabar, yang mendukungnya juga banyak,” kata Gede Moenanto yang juga Dosen Universitas Pancasila Jakarta.
Gede Moenanto menambahkan, masyarakat menginginkan calon pada Pilpres mendatang yang merupakan sosok cepat tanggap dan memahami persoalan di masyarakat.
“Pemimpin masa depan harus lebih peka terhadap keadaan nasib rakyat, Anies ada jejaknya saat menjadi Gubernur Jakarta, dari aspek toleransi Anies mampu membuat harmonisasi dan mampu meng-create dinamisasi yang terjaga, dan ini sudah jadi kelanjutan jejak kepemimpinan di Jakarta sudah sangat jelas,” pungkas Gede Moenanto.
Sedangkan Direktur Eksekutif CSI Aendra Medita menambahkan, ada yang menarik soal suara yang terjadi untuk Walikota Bandung dan Gubernur Jabar yang kemungkinan akan berubah namun tidak terlalu besar.
Aendra Medita mengatakan, semua temuan menarik dari hasil survei atas Pilwalkot Bandung dan Pilgub Jabar termasuk Pilpres pastinya akan mengejutkan masyarakat.
“Perlu di juga di waspadai soal pasangan siapa yang akan disandingkan baik untuk Walikota Bandung maupun Gubernur Jabar, itu juga terjadi di Pilpres, pasangan Capres nanti,” pungkas Aendra Medita. (BRH / HS / ZIS)