DPD PSI Kota Bandung Gelar Fit and Proper Test Bacaleg 2024 Tanpa Mahar

ARCOM.CO.ID Bandung. DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Bandung menggelar Fit and Proper Test (uji kelayakan dan kepatutan) Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) 2024 tanpa mahar, Sabtu, (29/10/2022), di Kantor Sekretariat DPD PSI Kota Bandung jalan Moch Ramdhan No 5A Bandung.
Fit and Proper Test digelar DPD PSI Kota Bandung dalam rangka memberikan kesempatan kepada semua warga kota yang ingin mencalonkan diri sebagai wakil rakyat di DPRD Kota Bandung tanpa melihat latar belakang Bacaleg dan tanpa mahar.
Fit and Proper Test Bacaleg 2024 yang digelar DPD PSI Kota Bandung dipandu oleh Bro Mike dan dihadiri beberapa panelis yang terdiri dari pengurus DPP PSI, warga independen di luar partai PSI, dan anggota organisasi pergerakan perempuan, Fit and Proper Test diikuti puluhan warga kota Bandung dengan beragam latar belakang.
Ketua DPD PSI Kota Bandung Yoel Yosaphat, yang juga Anggota DPRD Kota Bandung di sela-sela kegiatan Fit and Proper Test mengatakan, Fit and Proper Test telah dilaksanakan oleh DPD PSI Kota Bandung sejak Pemilu 2019 lalu.
“Kami ingin melakukan perubahan di mana para calon anggota DPRD maupun DPR Pusat bukan dari kalangan darah biru, tapi dari kalangan darah baru,” kata Yoel Yosaphat.
“DPD PSI Kota Bandung ingin memberikan kesempatan bagi semua warga yang ingin menjadi anggota dewan tanpa melihat latar belakang,” kata Yoel Yosaphat.
“Semua panelis tidak ada yang tahu latar belakang dari Bacaleg, dan tidak mengenal satu sama lain, hal ini dilakukan agar para panelis melakukan penilaian secara objektif,” tegas Yoel Yosaphat.
“Bacaleg tidak perlu menyediakan mahar, jika ada anggota DPD PSI Kota Bandung yang memungut mahar kepada Bacaleg, tolong laporkan kepada kami,” tegas Yoel Yosaphat.

“Namun ongkos politik saat kampanye tetap ada dan itu menjadi tanggungan masing-masing Bacaleg,” pungkas Yoel Yosaphat.
Pantaua di lokasi Fit and Proper Test, setiap Bacaleg diberi kesempatan memberikan paparan kepada panelis mengenai visi misi mereka, perencanaan dan program apa yang akan dibuat lalu permasalahan apa yang bisa diselesaikan dengan program tersebut, kemudian para panelis menanggapi dengan berbagai pertanyaan terkait paparan dari para Bacaleg.
Salah seorang Panelis aktivis perempuan dari organisasi Forum Perempuan Bandung Bersatu Helvi Baskoro mengungkapkan, apa yang dilakukan DPD PSI Kota Bandung adalah dalam rangka memberikan kesempatan Bacaleg untuk menjadi anggota Dewan.
“Setiap Bacaleg yang telah memberikan paparan mengenai visi misi serta rencana program akan dimasukan ke YouTube, sehingga masyarakat dapat memberikan penilaian terhadap Bacaleg tersebut,” ungkap Helvi Baskoro.
“Saya sebagai perwakilan dari organisasi perempuan pastinya akan mempertanyakan program apa yang akan mereka berikan terkait perempuan,” ujar Helvi Baskoro.
Sedangkan Sigit Widodo dari PSI Pusat yang juga menjabat Direktur Digital dan juru Bicara Bidang TIK dan Digital mengatakan, proses seleksi dilaksanakan dalam rangka mencari calon anggota legislatif yang berkualitas dari masyarakat dan terbuka, sehingga masyarakat bisa menilai langsung kapabilitas Bacaleg.
“Selama ini seleksi para calon anggota legislatif di semua partai dilakukan secara tertutup, jadi masyarakat tidak bisa menilai layak tidaknya calon tersebut,” ungkap Sigit Widodo.
“Dengan seleksi terbuka seperti ini, masyarakat luas terutama di tempat Bacaleg mencalonkan diri dapat melihat paparan mereka di YouTube sehingga bisa menilai sendiri layak tidaknya Bacaleg dipilih sebagai wakil mereka di DPR Pusat maupun DPRD,” ungkap Sigit Widodo.
“Dengan demikian masyarakat tidak akan tertipu dengan calon yang akan mereka pilih,” tegas Sigit Widodo.
Salah seorang Bacaleg dari Cigondewah Kaler bernama Yogi Ginanjar mengatakan, apa yang dilakukan oleh DPD PSI Kota Bandung ini menjadi harapan bagi orang-orang yang ingin memberikan sumbangsih pemikiran, waktu dan tenaganya untuk melakukan perubahan dan pembangunan di masyarakat, “Siapapun bisa mencalonkan diri di PSI dan tidak perlu membayar mahar,” ungkap Yogi Ginanjar.
Ketika ditanya mengenai program apa yang akan diusung dalam fit and proper test, Yogi Ginanjar mengungkapkan, tugas anggota DPR itu tidak membuat program asal-asalan, “Program yang dibuat harus sesuai dengan aspirasi masyarakat, dan tugas anggota dewan hanya mendengarkan, menampung lalu mendiskusikannya bersama anggota dewan lain, kemudian diwujudkan secara bersama,” pungkasnya.
Salah seorang panelis yakni Joe Sandi mengatakan, dirinya bukan anggota partai dan berasal dari warga setempat, “Saya baru mengalami hal seperti ini, kegiatan ini sangat bagus dan memberi wawasan baru terhadap dunia politik,” ungkapnya.
“Kegiatan keren seperti ini seharusnya dlakukan oleh semua Partai agar para pemilih tahu dan menilai sendiri kelayakan para calon yang akan mewakili di DPR,” pungkas Joe Sandi. (BRH / BAN / ELI)