Ibis Bandung Trans Studio Hadirkan Kara Chenoa dan Ganial di Ibis MUSIC

ARCOM.CO.ID ,Bandung. Program musik live global ibis “ibis MUSIC”, kembali digelar dengan mengundang para penggemar untuk terkoneksi kembali melalui penampilan akrab dua penyanyi lokal berbakat yang sedang berkembang, Kara Chenoa dan Ganial.

Pertunjukan ibis MUSIC diselenggarakan, Sabtu, (25/6/2022), di ibis Bandung Trans Studio jalan Gatot Subroto Bandung, salah satu hotel grup Accor yang secara bersamaan merayakan hari ulang tahun ke-10 di tahun 2022 ini.

Seperti diketahui, ibis telah menjadi brand pelopor dalam industri perhotelan sejak tahun 1974 dan terus meningkatkan standar hotel ekonomi dengan menciptakan suasana gaya hidup baru.

Pertunjukan musik ibis MUSIC ditata dengan pendekatan modern dan emosional untuk menarik langsung para penggemar ibis dan penggemar musik.

Senior Vice President Operations and Government Relations, Accor Indonesia & Malaysia Adi Satria mengatakan, “Ibis MUSIC adalah langkah terbaru dalam transformasi brand, menawarkan pengalaman baru bagi masyarakat setempat dan wisatawan untuk menjelajahi keramahan ibis dan lebih dekat dengan musisi berbakat.

“Ibis sebagai hotel ekonomi terkemuka Accor di Indonesia turut antusias mendukung program Pemerintah pada subsektor musik untuk pariwisata dan ekonomi kreatif khususnya di perhotelan,” kata Adi Satria.

“Berbagai kolaborasi telah dijalankan Accor dan Kemenparekraf melalui program-program seperti Bangga Buatan Indonesia, Beli Kreatif Lokal, Di Indonesia Aja, Wonderful Indonesia dan lainnya,” ungkap Adi Satria.

“Kami berharap pertunjukan ibis MUSIC turut mendukung pariwisata ekonomi kreatif dan mempromosikan para musisi lokal berbakat yang sedang berkembang di Indonesia,” pungkas Adi Satria.

Sedangkan Deputi Bidang Kebijakan Strategis, Kemenparekraf Nia Niscaya saat Media Briefing mengatakan, pihaknya mengucapkan terima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya kepada Accor atas kerja sama dan kolaborasi baik yang selalu mendukung kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.

“Pada 2021 subsektor musik di Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 3,94 persen, hal ini merupakan kabar gembira bagi kita semua, karena di tahun sebelumnya terkontraksi hingga 1,47 persen,” ungkap Nia Niscaya

“Kemenparekraf mendorong pelaku ekonomi kreatif subsektor musik untuk memperkuat skill dan inovasi dalam rangka membangkitkan perekonomian dan membuka lapangan kerja,” kata Nia Niscaya.

“Kami mengharapkan inovasi bercampur dengan imajinasi, kreativitas bergabung dengan totalitas, dan subsektor ini dapat menjadi sektor unggulan di destinasi-destinasi pariwisata,” ujar Nia Niscaya.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno melalui Video Conference mengatakan, musik sebagai salah satu subsektor ekonomi kreatif yang potensial tumbuh secara progresif dari tahun ke tahun.

“Saya menyambut baik pertunjukan ibis MUSIC yang diselenggarakan oleh ibis Bandung di Trans Studio,” kata Sandiaga Uno.

“Saya berharap ibis MUSIC dapat menjadi ruang kreasi para musisi lokal dan mendorong perekonomian serta kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia,” ujar Sandiaga Uno.

Sedangkan Global Vice President Economy Brands Accor Laure Duberga mengatakan, ketika pembatasan terus dilonggarkan di seluruh dunia dan orang-orang ingin bepergian dan menemukan pengalaman baru, pihaknya dengan senang hati menghubungkan kembali dunia melalui kekuatan musik yang luar biasa, yaitu bahasa universal yang tidak mengenal batas.

“Kami mengundang semua penggemar musik untuk menikmati pertunjukan ibis MUSIC di hotel dan terhubung dengan komunitas dan para musisi multi talenta,” kata Laure Duberga

Pertunjukan ibis MUSIC di ibis Bandung Trans Studio jalan Gatot Subroto Bandung menghadirkan dua musisi pendatang baru Indonesia, Kara Chenoa dan Ganial yang menghibur penonton dengan gaya musiknya masing-masing.

Kara Chenoa adalah penyanyi dan salah satu pendiri CUL DE SAC Collective, sebuah kolektif kreatif dari DJ, rapper, dan produser dengan ketertarikan untuk musik elektronik.

Kara Chenoa telah menorehkan jejak di kancah musik lokal sejak tahun 2021 melalui berbagai kolaborasi dengan musisi Indonesia dari berbagai genre.

Melalui musiknya, Kara Chenoa mengajak pendengarnya untuk lebih jujur pada diri sendiri.

Sedangkan Ganial adalah seorang artis rekaman visioner.

Ganial memulai karirnya sebagai produser yang gemar membuat hip hop dan r’n’b, Ganial telah meningkatkan permainannya, dan sekarang menciptakan campuran gaya yang utuh.

Meskipun musiknya lebih dekat dengan r’n’b dan soul, Ganial tidak terbatas pada genre ini dan menciptakan suara unik yang dibentuk oleh pengaruh luas.

Musik Ganial dapat digambarkan sebagai ‘broken compass’, yang berarti ada arah tanpa batas yang dia tuju, tetapi gaya uniknya tetap ada sepanjang waktu. (BRH)