Syaamil Qur’an Luncurkan Mushaf Al-Hifz di Wisuda Akbar Hafidz Quran FHQ Jabar Bersama 265 Santri Tahfidz

Direktur Program Kemasjidan Syaamil Qur’an Razas Muhammad Saleh (kedua dari kiri), Pendiri dan Ketua Forum Huffazhil Quran (FHQ) Jawa Barat, Agus Yosep Abduloh, M.Pd.I., (kedua kanan)

ARCOM.CO.ID ,Bandung. Syaamil Qur’an bekerja sama dengan Forum Huffazil Quran (FHQ) Jawa Barat menggelar Wisuda Akbar Hafidz Quran, Minggu pagi, (19/3/2023), di Aula Masjid Al Murabbi, jalan Terusan Prof .Dr. Ir. Sutami No.122 kota Bandung..

Hadir dalam Semarak Wisuda Akbar Hafidz Quran Forum Huffazil Quran (FHQ) Jawa Barat, Pendiri dan Ketua Forum Huffazhil Quran (FHQ) Jawa Barat, Agus Yosep Abduloh, M.Pd.I., General Manager Marketing Syaamil Grup Apud Saepudin, Direktur Program Kemasjidan Syaamil Qur’an Razas Muhammad Saleh, Personal Selling Syamiil Qur’an Hendri Herdiana, dan 265 Santri Tahfidz beserta para orang tua.

“Alhamdulillah hari ini kita bekerjasama dan bersinergi bersama Forum Huffazil Quran Jawa Barat di acara Wisuda Akbar Hafidz Quran,” kata General Manager Marketing Syaamil Grup Apud Saepudin di hadapan para awak Media dan Blogger.

“Wisudawan yang hadir adalah yang sudah menyetorkan hafalan Quran, melalui Forum Huffazil Quran yang di dalamnya adalah orang-orang penghafal Al Quran dan para pemilik rumah Tahfidz,” ujar Apud Saepudin.

Lebih lanjut Apud Saepudin mengatakan, saat ini Syaamil Grup melaksanakan sinergi ini untuk Jawa Barat terlebih dahulu, “Insha Allah selanjutnya akan ada Roadshow ke berbagai daerah untuk mengadakan kegiatan yang serupa,” ujarnya.

“Hari ini yang istimewa adalah diluncurkannya satu mushaf dari Syaamil Quran untuk memenuhi kebutuhan para penghafal Quran dan orang muslim yang berkeinginan untuk menghafal Quran dengan berbagai metode belajar, namanya mushaf Al Hifz atau taglinenya mushaf hafalan bersuara,” ujar Apud Saepudin.

“Mushaf Al Hifz memadukan tiga gaya belajar, ada visual, auditori, dan kinestetik, jadi ketika para penghafal Al Quran ingin belajar lebih dalam kemudian menyandingkan atau mengulang-ulang bacaannya, mushaf Al Hifz ada fitur suaranya, kemudian fitur suara dapat digunakan oleh para penghafal Al Quran untuk membandingkan tilawahnya apakah sudah betul atau tidak, karena akan disandingkan dengan Qori internasional,” ungkap Apud Saepudin.

General Manager Marketing Syaamil Grup Apud Saepudin

“Banyak fitur yang bisa dieksplorasi di mushaf Al Hifz dan bisa dimanfaatkan oleh para penghafal Al Quran, mushaf Al Hifz nantinya tersedia dan dapat peroleh di toko-toko buku, di agen, dan di marketplace,” ungkap Apud Saepudin.

“Kelebihan mushaf Al Hifz adanya terjemahan per kata, jadi ada gaya belajar yang harus paham kata per kata, maka kita fasilitasi di mushaf Al Hifz, ada juga fitur-fitur motivasi Al Quran yang bisa dieksplorasi melalui Smartphone, kita scan barcode yang ada di mushaf Al Hifz, maka akan muncul di Smartphone,” kata Apud Saepudin.

“Ukuran mushaf Al Hifz sementara kita siapkan di kertas A5 karena ukuran A5 sangat cocok untuk semua usia, baik anak-anak, remaja, maupun orang tua, selain itu ada panduan warnanya yang soft dan tidak membuat mata lelah berdasarkan riset kami,” ungkap Apud Saepudin.

General Manager Marketing Syaamil Grup Apud Saepudin (kiri), Direktur Program Kemasjidan Syaamil Qur’an Razas Muhammad Saleh (kanan).

Apud Saepudin menambahkan, pihaknya sudah bersilaturahmi dengan para penghafal tunanetra, dan banyak di antara mereka yang menggunakan fitur audio, “Maka mushaf Al Hifz dapat dimanfaatkan oleh penghafal tunanetra tentunya didampingi guru atau pendamping,” ujarnya.

“Mushaf Al Hifz yang diluncurkan Syaamil Grup didukung penuh oleh para Qori yang ada di Indonesia, para penghafal Quran, Forum Huffazil Quran yang di dalamnya ada 600 orang penghafal Al Quran, para pemilik Rumah Syaamil, para Influencer Quran yang jumlahnya sekitar 20 Influencer, dan komunitas-komunitas Islam yang ada di Indonesia,” kata Apud Saepudin.

“Syaamil Quran yang visinya membumikan al Quran, saat ini berusaha betul menyiapkan mushaf yang dibutuhkan oleh masyarakat, pekerjaan rumah kita adalah bagaimana agar semua umat Islam yang ada di​ Indonesia membaca Al Quran, dan bisa membaca Al Quran, karena menurut survei sebanyak 65 persen belum bisa baca Quran, pekerjaan rumah yang kedua adalah bagaimana menaikan level menghafal Quran, maka Mushaf Al Hifz diperuntukan untuk orang-orang yang secara kaidah sudah siap, dan ingin naik level menjadi penghafal Quran,” kata Apud Saepudin.

“Harga dari Mushaf Al Hifz 79.500 rupiah, jadi sangat terjangkau, karena salah satu kendala para pecinta Quran untuk menikmati Al Quran adalah harga yang relatif mahal, maka kita siapkan mushaf ini dengan harga terjangkau dan tidak menurunkan kualitas, kita menggunakan kertas premium, pastinya kertasnya halal,” pungkas Apud Saepudin.

Pendiri dan Ketua Forum Huffazhil Quran (FHQ) Jawa Barat, Agus Yosep Abduloh, M.Pd.I.

Sedangkan Pendiri dan Ketua Forum Huffazhil Quran (FHQ) Jawa Barat, Agus Yosep Abduloh, M.Pd.I., di sela-sela kegiatan wisuda mengatakan, mushaf Al Hifz yang diluncurkan Syaamil Grup sangat membantu para hafiz dalam proses menghafal Quran.

“Karena di dalam menghafal Quran yang memudahkan untuk menghafal adalah satu mushaf, artinya jangan sampai berganti-ganti mushaf setiap minggunya, karena memori sangat terbantu ketika fokus hafalan Quran menggunakan mushaf Al Hifz dari Syaamil Quran,” ujar Agus Yosep Abduloh.

“Mushaf Al Hifz dari Syaamil Quran sangat memudahkan karena ada Barcode, berwarna-warni, dan di satu halaman ada lima warna, jadi para penghafal Quran dalam satu hari dapat menghafal satu blok warna,” kata Agus Yosep Abduloh.

“Kami dari Forum Huffazil Quran Jawa Barat sangat berterima kasih kepada Syaamil Quran yang mewakafkan mushaf Al Hifz kepada semua peserta wisuda akbar ini,” kata Agus Yosep Abduloh.

Lebih lanjut Agus Yosep Abduloh mengatakan,kegiatan wisuda akbar Forum Huffazil Quran sudah keenam kalinya, “Kegiatan ini diselenggarakan setiap satu tahun sekali, dan hari ini diadakan di kota Bandung, kegiatan ini dalam rangka silaturahim dan menyatukan para penghafal Quran dan menyeleksi para penghafal Quran, hingga hatam 30 juz,” ujarnya.

“Alhamdulillah wisuda akbar di kota Bandung dihadiri 265 orang hasil seleksi, tahun lalu di Tasik yang diwisuda 700 orang, tentunya melalui proses ujian, maka yang lulus baru bisa diwisuda,” kata Agus Yosep Abduloh.

Agus Yosep Abduloh menambahkan, Forum Huffazil Quran berdiri di atas dan untuk semua golongan, “Artinya yang bergabung di FHQ ini bukan hanya dari salah satu ormas saja, karena yang kita rangkul ada dari dari NU, Muhammadiyah, Persis, FUI dan lembaga lainnya, serta sekolah-sekolah, jadi bukan hanya Pesantren saja,” ungkap Agus Yosep Abduloh.

“Kesulitan para penghafal Quran biasanya di munaqosah ketika di tes secara acak ayatnya, lalu kesulitan lainnya yaitu keistiqomahan dalam menghafal Quran, karena saat setoran bacaan semangat tetapi saat murojaah mulai kendor, jadi murojaah harus seumur hidup dan mengulang-ulang terus hafalannya,” ujar Agus Yosep Abduloh.

“Pastinya dorongan orang tua sangat penting, bisa jadi anaknya semangat orang tuanya tidak semangat atau sebaliknya, lembaga juga ada yang tidak menfasilitas untuk fokus menghafal Quran, bisa jadi lembaga tersebut hanya memfasilitasi menghafal Quran satu jam sehari,” ungkap Agus Yosep Abduloh.

“Paling penting dalam menghafal Quran adalah tuluskan niat, jadi menghafal Quran bukan untuk mendapatkan gelar, hafiz, mendapatkan beasiswa, dan mendapatkan reward, tetapi yang terpenting adalah mendapatkan ridho dari Allah SWT,” kata Agus Yosep Abduloh.

“Poin penting selanjutnya adalah istiqomah dalam proses menghafal, karena sesungguhnya di dalam proses menghafal Quran banyak godaan, padahal menghafal 30 Juz prosesnya panjang, dan yang penting dikaji maknanya dan aplikasi realisasi dalam kehidupan sehari-hari, sehingga Al Quran membimbing kita menuju jalan yang benar,” ujar Agus Yosep Abduloh.

“Orang tua juga harus istiqomah mengantarkan anaknya pada lembaga pendidikan, dan orang tua juga harus mampu memberikan rizki secara halal, karena sangat berpengaruh ketika anak makan makanan yang didapat dari cara yang tidak halal dan tidak thoyib karena berpengaruh nantinya anak akan sulit menghafal Quran,” ungkap Agus Yosep Abduloh.

“Selain itu orang tua dan anak harus menjaga diri dari perbuatan maksiat, karena Al Quran itu suci, maka orang yang menghafal Al Quran harus selalu menjaga diri dari perbuatan maksiat,” ujar Agus Yosep Abduloh.

Terkait Forum Huffazil Quran, Agus Yosep Abduloh mengungkapkan, Forum Huffazil Quran Jawa Barat saat ini agak sulit bersinergi dengan pemerintah, “Karena di Kementerian Agama sedang moratorium tentang Lembaga Tahfidz, karena ketika diajukan diberhentikan terlebih dahulu, karena kemarin-kemarin banyaknya oknum yang memanfaatkan nama Tahfidz Quran, contohnya kasus di kota Bandung, padahal oknum tersebut bukan binaan kami, tetapi efeknya besar sekali karena mengatasnamakan Rumah Tahfidz, padahal Forum Huffazil Quran bertugas menyeleksi Rumah Tahfidz dengan SOP dan aturan yang ada,” ungkapnya.

“Maka pemerintah harus bersinergi dengan Forum Huffazil Quran, karena pemerintah tidak terjun langsung ke lapangan, yang terjun langsung ke lapangan adalah Forum Huffazil Quran, maka ketika ada yang mendirikan Lembaga Tahfidz, sebelum ke Kementerian Agama akan diseleksi terlebih dahulu oleh Forum Huffazil Quran, dan nantinya ada surat rekomendasi dari kita bahwa lembaga tersebut binaan kami, baru Kementerian Agama bisa mengeluarkan izin operasional lembaga tersebut setelah melihat surat rekomendasi dari Forum Huffazil Quran,” kata Agus Yosep Abduloh.

“Forum Huffazil Quran juga memohon bantuan support kegiatan, support moril dan materil kepada pemerintah, karena hingga saat ini kami berdiri sudah enam tahun dan belum mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah, tapi saat ini ada swadaya masyarakat yang membantu kami,” pungkas Agus Yosep Abduloh.

​Seperti diketahui, antusiasme umat Muslim di Indonesia dalam menghafal Al-Qur’an mengalami pertumbuhan positif dalam beberapa tahun terakhir.

Hal ini dapat dilihat dengan semakin menjamurnya lembaga tahfidz Qur’an di berbagai wilayah Indonesia yang menawarkan beragam metode menghafal untuk para santrinya.

Mengutip dari salah satu media nasional, hasil pendataan dari Rumah Tahfidz Center pada tahun 2020 menunjukkan, terdapat lebih dari 1.200 rumah tahfidz yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

Fenomena ini tentunya harus diiringi dengan hadirnya Al-Qur’an dengan tambahan fitur yang diharapkan dapat mempermudah para penghafal Quran.

Syaamil Qur’an sebagai perusahaan percetakan Qur’an terintegrasi memiliki visi besar untuk membumikan Al-Qur’an.

Hal ini diwujudkan dengan menginisiasi beragam program ke-Quranan dan penciptaan produk mushaf terbaik untuk umat Muslim, salah satunya adalah mushaf Al-Hifz.

Direktur Program Kemasjidan Syaamil Qur’an Razas Muhammad Saleh

Menjawab kebutuhan para penghafal Al-Qur’an yang memiliki perbedaan gaya belajar, mushaf Al-Hifz hadir dengan beragam fitur yang dapat menunjang tiga gaya belajar baik itu visual, auditori maupun kinestetik.

Dengan fitur unggulan QR Audio Murrotal, pengguna mushaf Al-Hifz dapat mendengarkan audio murrotal ayat Al-Qur’an semudah dengan scan QR Code menggunakan aplikasi QRC Syaamil Quran yang dapat diunduh melalui Playstore.

Audio murrotal ini dapat didengarkan secara berulang bahkan hingga empat puluh kali.

Fitur tajwid warna dan blok warna pada mushaf Al-Hifz juga dapat membantu pembacanya untuk mengenali hukum tajwid dan menghafal dengan lebih mudah.

Selain itu, Mushaf Al-Hifz dilengkapi dengan QR motivasi Quran yang diharapkan dapat menjaga semangat menghafal Al-Qur’an.

Selain menghadirkan Mushaf Al Hifz, salah satu upaya lain yang dilakukan oleh Syaamil Quran adalah bermitra dengan organisasi kemasyarakatan atau forum-forum keQuranan, yang dalam hal ini adalah bersinergi dengan Forum Huffazhil Qur’an Jawa Barat.

Dengan adanya sinergi ini diharapkan dapat menjadi wadah silaturahmi sekaligus inisiator beragam program positif bagi para tahfidz di Indonesia.

Selepas acara Wisuda Akbar diselenggarakan Seminar Nasional Menghafal Qur’an dengan tiga gaya belajar yang menghadirkan narasumber dari beragam latar belakang, di antaranya Annisa Laksmi Dewanti,S.Psi., M.Psi., seorang Psikolog Pendidikan lulusan Universitas Padjadjaran, Koko Nata Kusuma sebagai Research & Development Manager Syaamil Group, serta Ustadz Entang Kurniawan, Ketua Yayasan Ummi Maktum Voice.

Dengan adanya seminar ini diharapkan masyarakat akan memahami bahwa Allah menciptakan manusia dengan keunikannya masing-masing, termasuk dalam memilih gaya belajar mana yang paling efektif bagi masing-masing orang.

Gaya belajar ini lah yang kemudian dapat dimanfaatkan oleh para penghafal Qur’an dengan sebaik-baiknya agar proses menghafal dapat menjadi lebih efektif sehingga pada akhirnya dapat melahirkan banyaknya penghafal Qur’an yang berkualitas di Bumi Indonesia tercinta ini. (BRH)