Three-Fortech Diperkenalkan di Kegiatan Panen Karya SMAN 3 Bandung

ARCOM.CO.ID ,Bandung. SMA Negeri 3 Kota Bandung menggelar kegiatan Panen Karya, Selasa, (15/11/2022), di SMA Negeri 3 jalan Belitung Kota Bandung, kegiatan ini merupakan implementasi Kurikulum Merdeka.

Kelompok dari Kelas 10-2, SMA Negeri 3 Kota Bandung turut meramaikan kegiatan Panen Karya dengan meluncurkan Project Three-Fortech.

Salah satu perwakilan Kelas 10-2, SMA Negeri 3 Kota Bandung bernama Alphard Qodaruddin mengatakan, project yang mereka buat dinamakan Three-Fortech.

“Three-Fortech dibuat untuk mengedukasi para remaja tentang bagaimana membuat suatu bisnis, agar mereka bisa mencari uang sendiri guna meringankan beban orang tua,” kata Alphard Qodaruddin.

“Kita menjelaskan edukasi bisnis tersebut melalui teknologi, karena dalam kehidupan sehari-hari di era digital ini kita tidak luput dari gadget dan teknologi,” ungkap Alphard Qodaruddin.

“Kita mencari target audiens yang luas dengan menyebarkan konten melalui media sosial, khusus untuk saat ini Three-Fortech dapat dilihat melalui Instagram,” ujar Alphard Qodaruddin.

“Jadi secara bahasa umumnya, Three-Fortech adalah konten di Instagram mengenai edukasi bisnis,” ungkap Alphard Qodaruddin.

Lebih lanjut Alphard Qodaruddin mengungkapkan Three-Fortech dibuat oleh kelompok dari Kelas 10-2, SMA Negeri 3 Kota Bandung yang terdiri dari Alphard, Rhea, Faiz, Zulwan, Hanif, dan Hasalin.

“Sejak awal project Three-Fortech direncanakan selesai dalam waktu tiga bulan, namun dikarenakan ada perubahan jadwal maka dipercepat menjadi satu bulan lebih,” ungkap Alphard Qodaruddin.

“Kendala dari project Three-Fortech adalah penentuan ide awal, di sini kita mengamati apa masalah umum yang ada di kalangan remaja, yang nantinya kita cari solusinya dengan berpikir keras, akhirnya dalam satu minggu kelompok kita mendapatkan ide, yakni bagaimana berbisnis di usia muda,” ujar Alphard Qodaruddin.

“Kita juga mempunyai rencana membuat seminar di berbagai SMP agar penyebaran informasi tentang project ini menjadi mudah,” kata Alphard Qodaruddin.

Terkait Kurikulum Merdeka Alphard Qodaruddin mengatakan, dengan adanya Kurikulum Merdeka dirinya bersama kelompoknya akhirnya dapat membuat project Three-Fortech.

“Kurikulum Merdeka cukup efektif, karena membuat kami menjadi solid dalam membuat project skala besar, dan mengajarkan kita bagaimana berorganisasi,” ujar Alphard Qodaruddin.

“Kami berharap ke depan kami mampu mengeluarkan lebih banyak konten bisnis untuk para remaja, agar para remaja lebih mengerti bagaimana cara berbisnis, sehingga tingkat pengetahuan bisnis para remaja di Indonesia dan kota Bandung pada khususnya meningkat secara luas,” pungkas Alphard Qodaruddin.

Sedangkan Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas, Dr. Ida Rohayani, S.Pd., M.Pd., secara terpisah mengatakan, dirinya di kegiatan Panen Karya dipercaya sebagai Koordinator Fasilitasi dan Publikasi,

“Saya dalam kegiatan ini memberi cara kepada Siswa dan Siswi untuk berkreasi lebih, karena dalam Kurikulum Merdeka ini mempunyai ciri tertentu, karena ada Project Penguatan Profil Belajar Pancasila,” ungkap Ida Rohayani.

“Project Penguatan Profil Belajar Pancasila ini mengusung tujuh tema yang memiliki ciri khas masing-masing, maka di setiap Sekolah diperkenankan mengambil satu tema, dua tema hingga tiga tema, maka dalam satu tahun ada tiga project,” ungkap Ida Rohayani.

“Kebetulan SMA Negeri 3 Bandung sudah melakukan project dan riset sejak tahun 2008, jadi bukan hal yang baru, maka hingga saat ini Siswa-Siswi SMA Negeri 3 Kota Bandung sudah melakukan 450 project,” ungkap Ida Rohayani.

Lebih lanjut Ida Rohayani mengatakan,SMA Negeri 3 Kota Bandung saat ini melaksanakan implementasi kurikulum mandiri berbagi, sehingga diperkenankan menyusun struktur kurikulum sendiri.

“Project di SMA Negeri 3 Bandung memiliki ciri khas yang berbeda dengan sekolah lain, karena diikuti kelas 10 dan kelas 12,” ungkap Ida Rohayani.

“Mengapa kelas 12 terlibat padahal mereka belum Kurikulum Merdeka, karena kita menghargai project-project mereka sebelumnya,” ungkap Ida Rohayani.

Ida Rohayani menjelaskan, ada tiga tema yang diusung untuk kelas 10 saat ini, yakni, Berekayasa dan Berteknologi untuk NKRI, Daya Hidup Berkelanjutan, serta Bangunlah Jiwa dan Raganya.

“Topik project yang dihasilkan oleh kelas 10 dari ketiga tema ini ada berupa produk, pengorganisasian, dan proses,” ungkap Ida Rohayani.

“Contohnya kelas 10-1 hingga 10-3 mengambil tema Daya Hidup Berkelanjutan, maka mereka mengolah sampah, mereka jual, dan hasilnya diberikan kepada Yatim Piatu,” kata Ida Rohayani.

“Sedangkan kelas 10-4 hingga 10-6 mengambil tema Berekayasa dan Berteknologi untuk NKRI, mereka membuat aplikasi-aplikasi teknologi,” ujar Ida Rohayani.

“Sedangkan kelas 10-7 hingga 10-10 mengambil tema Bangunlah Jiwa dan Raganya, mereka ada yang membuat film dan lain sebagainya,” pungkasnya

Kegiatan Panen Karya dilaksanakan satu hari, namun telah dipersiapkan secara matang tiga bulan sebelumnya, kegiatan Panen Karya berlangsung sangat meriah diikuti ratusan Siswa dan Siswi SMA Negeri 3 Kota Bandung, dan didukung dua Bank ternama dan satu Organisasi Bank Sampah.

Kegiatan Panen Karya dimeriahkan puluhan booth Siswa yang berisi berbagai project, Panggung Hiburan dan hadiah logam mulia bagi Siswa-Siswi yang mampu menjawab berbagai pertanyaan dari sponsor. (BRH / RLS)