Tubuh Tari Sebagai Arsip dan Artefak Cultural, Buah Pikiran Guru Besar ISBI Prof Dr Een Herdiani

ARCOM.CO.ID ,Bandung. Rektor Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, Prof. Dr. Hj. Een Herdiani, S.Sen., M.Hum., dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Sejarah Tari, Senin, (18/10/2021), di Gedung Sunan Ambu, ISBI Bandung jalan Buah Batu.

Prof Een Herdiani dalam orasi ilmiahnya mengangkat tema, “Tubuh Tari Sebagai Arsip dan Artefak Cultural’.

Prosesi pengukuhan Prof Een Herdiani sebagai Guru Besar ISBI Bandung diwarnai pemutaran film biografi, dilanjutkan orasi ilmiah, dan ditutup dengan sajian karya refleksi.

Seusai pengukuhan, Prof Een Herdiani kepada para awak media mengatakan, menari adalah sebuah arsip yang harus dilestarikan kepada masyarakat.

“Masyarakat sering melupakan arsip tari, arsip budaya, arsip para kultural dan arsip estetik,” ungkap Prof Een Herdiani, “Saya juga berharap agar seluruh seniman pelaku dunia tari jangan melupakan arsip,” ujarnya.

“Maka peristiwa atau kegiatan tari yang dilakukan para pelaku tari harus diarsipkan dan didokumentasikan, sehingga akan menjadi jejak sejarah tari di Indonesia,” tegas Prof Een Herdiani,

Lebih lanjut Prof Een Herdiani mengatakan, dokumentasi tari memang ada, namun belum didigitalkan dan didatakan.

“Data tari bukan hanya sebagai digitalisasi saja, tetapi harus ada penjelasan metadatanya dan hal ini harus dilakukan, karena sangat penting untuk ke depannya,” ungkap Prof Een Herdiani.

“Seperti kita ketahui, tari tradisi sudah banyak kehilangan jejak, maka harus ada digitalisasi seni tari khususnya di tradisi ini,” kata Prof Een Herdiani.

“Tari tradisi yang didigitalkan dan di metadatakan sangat penting agar masyarakat dan generasi selanjutnya mengetahui tentang tradisi kita,” ujar Prof Een Herdiani.

Prof Een Herdiani menambahkan, keberadaan Profesor atau Guru Besar tidak hanya penting bagi lembaga pendidikan tinggi, namun juga penting bagi bangsa dan negara serta umat manusia karena peran Profesor atau Guru Besar adalah menyumbangkan ilmunya.

“Saya berharap semoga Dosen-Dosen ISBI Bandung dapat bekerja keras untuk mencapai titik tertinggi dalam jabatannya, dan memiliki kesempatan untuk menjadi Guru Besar,” kata Prof Een Herdiani.

“Kami berupaya untuk terus mengembangkan berbagai kebijakan dan program dalam rangka mendorong, memfasilitasi, dan meningkatkan capaian Guru Besar di ISBI Bandung,” kata Prof Een Herdiani.

“Prosesi pengukuhan Guru Besar ISBI Bandung dilakukan agar gelar Professor yang diemban oleh setiap Guru Besar dapat menjadi langkah yang baik untuk terus menghasilkan karya sekaligus menularkan energi positif bagi kemajuan ISBI Bandung, dan masyarakat,” pungkas Prof Een Herdiani.

Prosesi pengukuhan Prof. Dr. Hj. Een Herdiani, S.Sen., M.Hum., sebagai Guru Besar ISBI Bandung berlangsung khidmat dan penuh haru, terutama saat film biografi Prof Een Herdiani diputar, bahkan saat di akhir pembacaan orasi, Prof Een Herdiani menahan haru ketika mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang telah membantunya terutama suaminya.

Pantauan di lokasi, puluhan karangan bunga ucapan selamat berderet memenuhi pelataran Gedung Sunan Ambu, hal ini membuktikan Prof Een Herdiani memiliki jaringan yang luas dan dihormati para koleganya. (BRH)